Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 23 Mei 2014

Bagaimana Penyakit Gondongan Dapat Muncul?

Masyarakat pada umumnya, seringkali menyamakan gondongan dengan penyakit gondok. Walau memang gejala khas yang ditimbulkannya mirip, yakni adanya pembesaran kelenjar di area leher, gondongan jelas berbeda dengan penyakit gondok.

Penyakit gondok timbul akibat adanya gangguan hormon thyroid, sedangkan penyakit gondongan timbul akibat serangan Paramyxovirus dan menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada kelenjar parotis (kelenjar ludah).
Selain pembesaran kelenjar di leher, rahang yang terasa kaku, dan nyeri yang timbul ketika mengunyah dan menelan, gejala lainnya dari gondongan tidak jauh berbeda dengan penyakit flu, antara lain demam, nyeri otot, pusing, menggigil, sakit kepala, dan tidak nafsu makan. 
Kontak dengan penderita gondongan dapat menyebabkan terjadinya penularan, terutama ketika daya tahan tubuh sedang melemah, entah melalui percikan liur ketika penderita bersin atau batuk maupun lewat udara. Meski gejala penyakit dapat hilang dengan sendirinya, komplikasi masih dapat terjadi, diantaranya sebagai berikut:
  • Gangguan pendengaran permanen pada satu atau kedua telinga.
  • Orchitis/Pembengkakan testis.
  • Pankreatitis.
  • Peradangan ovarium (ooforitis) atau payudara (mastitis).
  • Ensefalitis dan Meningitis yang mengancam jiwa.
Tidak ada obat khusus untuk penyakit gondongan karena sebenarnya, penyembuhan penyakit ini banyak bergantung pada seberapa kuat sistem imun tubuh Anda dapat melawan virus penyebab gondongan.
Umumnya, gondongan dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang dari 2 minggu sehingga pengobatan penyakit ini hanya difokuskan pada pengurangan gejala dan keluhan yang terjadi.
Selebihnya, yang dibutuhkan penderita adalah asupan nutrisi dan cairan yang cukup guna memperkuat sistem imun tubuh Anda. Untuk mempercepat pemulihan lakukan tips-tips berikut.
  • Istirahat sampai demam hilang
  • Kompres dengan air hangat untuk meringankan rasa sakit akibat pembengkakan kelenjar.
  • Hindari makanan yang mengharuskan Anda banyak mengunyah. Anda dapat mengonsumsi makanan lunak seperti bubur, oatmeal, atau sup.
  • Hindari makanan asam karena dapat merangsang produksi air liur.
Jika gejala dan keluhan tampak semakin parah dan berlangsung lebih dari 1 minggu, segera bawa penderita ke dokter guna mendapatkan pertolongan. Jika dibiarkan, komplikasi serius dapat terjadi, yang bukan tidak mungkin dapat mengancam jiwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar